Mengenang Dora Sigar Ibunda Prabowo Di Hari Ibu Internasional
Unknown
02.21
0
Dora Sigar bersama ke empat orang anaknya, dua diantaranya adalah dua anak lelakinya, yaitu Prabowo Subianto, berdiri di tengah belakang, dan Hashim Djoyohadikusumo, berdiri disebelah sang bunda
Jakarta, Sabtu 10 Mei 2014 (KATAKAMI.COM) — Tepat pada hari Minggu (11/5/2014) besok, sejumlah negara akan memperingati Hari Ibu Internasional atau Mother’sDay.
Di Indonesia hari ini dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.
Sementara di Amerika, dan 75 negara lainnya seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura,Taiwan dan HongKong, hari ibu diperingati setiap hari Minggu kedua di bulan Mei.
Dora Marie Sigar Sumitro Djojohadikusumo lahir di Manado, Sulawesi Utara, tanggal 21 September 1921.
Ia wafat di Singapura, 22 Desember 2008 dalam usia 87 tahun tepat pada perayaan Hari Ibu di Indonesia.
Dora Sigar adalah istri dari salah seorang begawan ekonomi Indonesia yang terkenal Soemitro Djojohadikoesoemo.
Soemitro dan Dora Marie memiliki 4 orang anak yaitu Bianti Djiwandono dan Mariani le Maistre dan dua orang putera, Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Hashim Sudjono Djojohadikusumo.
Dora Sigar bertemu pertama kali dengan Profesor Sumitro Djojohadikusumo tahun 1945 di sebuah acara mahasiswa di Rotterdam,Belanda.
Saat itu Dora Sigar belajar di sekolah ilmu keperawatan bedah di kota Utrecht, Belanda.
Sepanjang pernikahannya, Dora Sigar sangat setia mendampingi Profesor Sumitro Djojohadikusumo dalam pengasingan maupun dalam perjuangan membangun Republik Indonesia.
Dalam kenangan anak-anaknya, Dora Sigar adalah seorang ibu yang hangat penuh kasih sayang dan cinta yang sangat mengagumkan.
Dora dikenal sahabat-sahabatnya sebagai pemain bridge yang tangguh dan dimasa hidupnya dikenal sebagai pengurus Persatuan Bridge Indonesia.
Enam tahun Dora Sigar sudah meninggal dunia.
Dan dalam kurun waktu 6 tahun ia meninggalkan dunia yang fana ini, anak lelakinya yaitu Prabowo Subianto sudah melewati Pilpres 2009 dan bersiap menghadapi Pilpres berikutnya bulan Juli 2014 mendatang.
Persis menjelang wafatnya, satu-satunya pesan terakhir yang disampaikan Dora Sigar kepada Prabowo adalah agar sang anak senantiasa mengingat bahwa rakyat Indonesia harus disejahterakan :
“Bowo, jangan lupa, rakyatmu masih banyak yang miskin” demikian pesan terakhir Dora Sigar kepada Prabowo Subianto.
Pesan dari sang bunda inilah, yang membuat Prabowo senantiasa mengangkat dan mengusung program-program yang muaranya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Sedangkan sang ayah, yaitu Prof Soemitro Djojohadikusumo, semasa mudanya aktif melakukan kegiatan politik di PSI (Partai Sosialis Indonesia).
Sosok Soemitro yang sosialis ini, dikenal sebagai seseorang yang sangat gigih memerangi korupsi secara nyata.
Selain berperan memberikan pandangan yang sangat kuat dalam diri sang anak untuk senantiasa bermurah hati dan berbagi kepada sesama, sebenarnya warisan terindah dari Dora Sigar adalah keberhasilannya membentuk sang anak menjadi pribadi-pribadi yang saling akur antara satu dan lainnya.
Prabowo dan Hashim, dua lelaki dengan dua latar belakang yang berbeda.
Prabowo berlatar-belakang militer dan akhirnya terjun ke dunia politik.
Hashim berlatar-belakang bisnis dan akhirnya “terpaksa” terjun ke dunia politik juga untuk mendampingi sang abang.
Kedekatan dan saling dukung antara Prabowo dan Hashim adalah sepenggal kisah kehidupan yang menyadarkan kita semua tentang jasa seorang ibu dalam keluarga.
Cinta Dora Sigar kepada keluarga dan sesama, membuat anak-anaknya meniru, meneladani dan melanjutkannya sampai saat ini.
Seorang ibu, walau sudah tiada, tetap akan dikenang sepanjang masa oleh keluarga dan sesamanya manusia, yang pernah mendapat serta merasakan secara langsung kehangatan cintanya.
Selamat Hari Ibu …
Happy Mother’s Day to all mother …
Tidak ada komentar